LUTFI MAULANA

RSS
Post Icon

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI



GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Berdasarkan Penyebab
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Berdasrkan Letak episentrumnya :
a.       Gempa daratan : Episentrumnya di daratan.
b.      Gempa Lautan            : episentrumnya si dalam laut.
Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.
(1)   Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
(2)   Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.
Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.
(1)   Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
(2)   Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
(3)    Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.


Gempa Bumi Berdasarkan Intensitasnya
1. Makroseisme
Merupakan gempa yang intensitasnya besar yang dapat diketahui tanpa  menggunakan alat (seismograf).

            2. Mikroseisme
Merupakan gempa yang intensitasnya kecil  yang dapat diketahui dengan menggunakan alat (seismograf).

Analisis gempa jepang :
Berdasarkan penyebabnya karena gempa bumi tektonik.
Gempa lautan (terjadinya tsunami)
Termasuk gempa bumi dalam dengan kedalaman 4431m
Diketahui dengan alat.
berdasarkan data yang didapatkan dari kedalaman 4431m di dasar laut, lanjutnya, tinggi gelombang tsunami di laut mencapai 20cm. Estimasi kasarnya, di darat tinggi air pasang tsunami mencapai 2m. “Kecepatannya sangat luar biasa, sekitar 800km/jam. Yang harus diketahui masyarakat, tsunami tidak harus di awali dengan surutnya air di pantai, bisa juga langsung terjadi gelombang pasang tsunami”. - See more at: http://www.biskom.web.id/2011/03/17/gempa-jepang-dan-mitigasi-bencana-di-indonesia.bwi#sthash.Fykw6OjB.dpuf

Istilah-istilah dalam Gempa bumi :
1
Seismologi
:
ilmu yang mempelajari gempa bumi
2
Seismograf
:
alat pencatat gempa
3
Seismogram
:
hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis patah
4
Hiposentrum
:
pusat gempa di dalam bumi
5
Episentrum
:
tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di permukaan bumi
6
Homoseista
:
garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang sama
7
Pleistoseista
:
garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa
8
Isoseista
:
garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama
9
Mikroseista
:
gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa
10
Makroseista
:
gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya, sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui jika terjadi gempa




Cara menentukan letak episentrum
i. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista. Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR, kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah tempat episentrum yang dicari.
ii. Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan).
iii. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan rumus Laska:
A = ( S - P ) - 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 menit (ketetapan)
1000 km (ketetapan)
Manfaat gempa bumi :
Tanpa adanya gempa bumi atau aktivitas lempeng tektonik, nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan di atas tanah akan terkikis dari benua dan terkumpul di samudera.
Setelah beberapa waktu tanpa gempa bumi, kata Ross, kehidupan akan semakin sulit di daratan, meski kehidupan di lautan masih berjalan dengan normal.

“Berkat aktivitas gempa bumi, nutrisi dan mineral-mineral lain yang terkandung di samudera bisa didaur ulang ke permukaan benua. Misalnya, gempa bumi vulkanik dapat digunakan sebagai tanda akan terjadinya letusan gunung;
gempa tanah longsor dapat digunakan petunjuk bahwa tanah di daerah tersebut berbahaya untuk tempat tinggal; gempa buatan harus dilakukan di tempat-tempat yang jauh dari pemukiman dan kegiatan manusia; gempa tektonik yang skala kekuatannya lebih besar daripada gempa lainnya mengingatkan agar kita agar dalam membangun sesuatu di tempat-tempat yang sering dilanda gempa memperhatikan dan menyesuaikan bangunan dengan kekuatan gempa yang sering dirasakan di tempat tersebut.
Persebaran Gempa di Indonesia
 Indonesia merupakan daerah pertemuan lempeng (daerah subduction) sehingga daerah yang dekat dengan zona subduction tersebut rawan gempa, daerah- daerah tersebut antara lain adalah:

•  Sepanjang pantai barat sumatera dan pant

•  Pantai selatan jawa

•  Daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan sebelah selatan Pulau Jawa

•  Daerah kepulauan Nusa Tenggara dan Pulau Bali

•  Pulau Sulawesi dan Maluku

•  Irian bagian utara
















Tsunami

Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra.

Sebab-sebab Terjadinya Tsunami

Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal.

Untuk membaca tanda-tanda alam sebelum terjadinya tsunami, Amien Widodo memberikan sejumlah petunjuk berdasarkan pengalaman tsunami-tsunami sebelumnya.
  1. Terdengar suara gemuruh yang terjadi akibat pergeseran lapisan tanah. Suara ini bisa didengar dalam radius ratusan kilometer seperti yang terjadi saat gempa dan tsunami di Pangandaran lalu.
  2. Jika pusat gempa berada di bawah permukaan laut dikedalaman dangkal dan kekuatan lebih dari 6 skala richter, perlu diwaspadai adanya tsunami.
  3. Jangka waktu sapuan gelombang tsunami di pesisir bisa dihitung berdasarkan jarak episentrumnya dengan pesisir.
  4. Garis pantai dengan cepat surut karena gaya yang ditimbulkan pergeseran lapisan tanah. Surutnya garis pantai ini bisa jadi cukup jauh.
  5. Karena surutnya garis pantai, tercium bau-bau yang khas seperti bau amis dan kadang bau belerang.
  6. Untuk wilayah yang memiliki jaringan pipa bawah tanah, terjadi kerusakan jaringan-jaringan pipa akibat gerakan permukaan tanah.
  7. Dalam sejumlah kasus, perilaku binatang juga bisa dijadikan peringatan dini terjadinya tsunami. Sesaat sebelum tsunami di Aceh, ribuan burung panik dan menjauhi pantai, sedangkan gajah-gajah di Thailand gelisah dan juga menjauhi pantai.
Syarat :
Syaratnya adalah:

1. Kedalaman gempa: kurang dari 70 km
2. Pusat gempa: di dasar laut
3. Besaran gempa: lebih dari 7 SR
4. Patahan: patahan lempeng naik-turun atau vertical



Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi (Upaya Penanggulangan)
·      Pengertian Mitigasi Bencana
Mitigasi Bejyggncana adalah suatu upaya untuk menanggulangi atau mengurangi dampak bencana alam terhadap manusia dan harta benda.
·      Cara penanggulangan gempa bumi
1.      Sebelum terjadinya gempa :
Ø  Mengetahui pintu keluar masuk untuk keadaan darurat.
Ø Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil terhadap guncangan.
Ø Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan tertutup baik saat tidak digunakan untuk mencegah bencana.
Ø  Mengenali lingkungan tempat bekerja dan tinggal.
Ø  Jika tempat tinggalmu di daerah pantai, maka jauhi pantai untuk menghindari bahaya dari bencana tsunami.
Ø  Jika tempat tinggalmu di daerah pegunungan, maka hindari daerah yang berpotensi terkena longsor, seperti tebing/lereng yang curam.
Ø Alat-alat pertolongan harus ada di setiap tempat, seperti kotak P3K, Senter atau lampu baterai, dll.
2.      Saat terjadinya gempa :        
Ø Jika berada di dalam gedung perkantoran, bangunan atau sebagainya, maka jangan menggunakan lift. Dan berlari ke luar apabila masih bisa dilakukan.
Ø  Jika berada di luar bangunan, maka carilah tanah lapang, jangan berlindung di bawah pohon atau di dekat tiang listrik. Hindari tempat yang apabila terjadi rekahan tanah.
Ø  Carilah tempat yang aman dari reruntuhan dan goncangan.
3.        Setelah terjadi gempa :
      Jika berada di dalam bangunan
a.      Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift.
b.      Keluarlah dari bangunan dengan tenang dan jangan panik.
c.       Periksa diri sendiri dan orang-orang disekitar jika ada yang terluka, dan apabila ada, lakukan P3K.
d.      Mintalah pertolongan jika ada yang terluka parah.
      Jika berada di luar bangunan
a.      Periksa lingkungan sekitar.
b.      Jangan berjalan di sekitar daerah gempa.
c.       Jangan berjalan di sekitar bangunan karena bangunan masih dapat runtuh.










untuk mitigasi bahaya tsunami atau untuk bencana alam lainnya, sangat diperlukan ketepatan dalam menilai kondisi alam yang terancam, merancang dan menerapkan teknik peringatan bahaya, dan mempersiapkan daerah yang terancam untuk mengurangi dampak negatif dari bahaya tersebut. Ketiga langkah penting tersebut: 1) penilaian bahaya (hazard assessment), 2) peringatan (warning), dan 3) persiapan (preparedness) adalah unsur utama model mitigasi. Unsur kunci lainnya yang tidak terlibat langsung dalam mitigasi tetapi sangat mendukung adalah penelitian yang terkait (tsunami-related research).
Langkah-langkah mitigasinya:
1)  Menerbitkan peta wilayah rawan bencana
2) Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangandi wilayah rawan bencana
3) Mengembangkan sumber daya manusia satuan pelaksana
4) Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada masyarakat di wilayah rawan bencana
5) Mengadaka penyuluhan atas upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat di wilayah rawan bencana
6) Menyiapkan tempat penampungan sementara di jalur-jalur evakuasi jika terjadi bencana
7)  Memindahkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana ke tempat yang aman
8) Membuat banguna untuk mengurangi dampak bencana
9) Membentuk pos-pos siaga bencana
Penerapan teknologi informasi terhadap tanda-tanda bencana alam
1.  Radio komunikasi
Radio komunikasi adalah pilihan mutlak untuk komunikasi di tingkat lokal,terutama bagi satuan tugas pelaksana penaggulangn bencana alam dan penangana pengungsi. Alat ini minimal telah tersebar di seluruh wilayah rawan bencana.
2. Telepon
Melalui telepon , semua pihak dapat berbagi informasi dan komunikasi dengan mudah karena hampir semua masyarakat mempunyai telepon
3. Pengeras suara
Pengeras suara merupakan pilihan untuk mengkomunikasikan kondisi kerawanan bencana alam dalamcakupan wilayah yang sangat terbatas
4. Kentongan
Kentongan adalah alat komunikasi tradisional yang cukup akrab dengan kehidupan masyarakat di berbagai pelosok dikawasa di indonesia. Isi pesan yang disampaikan melalui tanda kentongan hendaknya singkat dan bermakna. Seperti bunyi kentongan yang berbeda memiliki arti yang berbeda juga.
Menghindari Dampak Tsunami
a.  Sebelum terjadinya tsunami
Ø  Mengenali apa yang disebut tsunami
Ø  Memastikan struktur dan letak rumah
Ø  Jika tinggal atau berada di pantai, segera menjauhi pantai
Ø  Jika terjadi getaran atau gempa bumi, segera menjauhi pantai
Ø  Selalu sedia alat komunikasi

b.  Saat terjadi tsunami
Ø  Bila berada di dalam ruangan, segera keluar untuk menyelamatkan diri
Ø  Berlari menjauhi pantai
Ø  Berlari ke tempat yang aman atau tempat lebih tinggi
c.  Sesudah terjadi tsunami
Ø  Periksa jika ada keluarga yang hilang ataupun yang terluka
Ø  Minta pertolongan jika ada keluarga yang yang hilang atau terluka
Ø  Jangan berjalan di sekitar daerah tsunami atau pantai, karena kemungkinan terjadi bahaya susulan.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar